Silaturahim ke PWM DIY, Calon Bupati Sleman Kustini Mohon Doa Restu Muhammadiyah untuk Pilkada 2024
YOGYA – Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo berkunjung dan bersilaturahim ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, pada Selasa (17/9). Kustini didampingi oleh suaminya, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si., (Bupati Sleman 2010-2015 dan 2016-2021) serta jajaran staf-nya. Kedatangan Kustini disambut langsung oleh Ketua PWM DIY, Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A. bersama jajaran wakil ketua, sekretaris, dan bendahara serta Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DI Yogyakarta, Dr. Widiastuti, M.A dan jajarannya.
Pertemuan ini berlangsung pada sore hari, dari pukul 16.00 hingga jelang salat Maghrib, dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan menggembirakan ini, baik antara Bupati Sleman dan PWM - PWA DIY saling bertukar pikiran dan pendapat terkait pembangunan masyarakat di Sleman.
Termasuk pada kesempatan ini, Kustini menyampaikan bahwa dalam kepemimpinannya, Pemerintahan Kabupaten Sleman meraih beberapa penghargaan, termasuk salah satunya Digital Government Award (DGA) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPan-RB). Penghargaan ini diperoleh atas kinerja Pemkab Sleman dalam penguatan arah kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Nasional.
Pada kesempatan ini pula, Kustini juga mohon doa restu dari PWM dan PWA DIY untuk maju kembali dalam Pilkada 2024 mendatang. Sebagai calon petahana, ia maju bersama H. Sukamto, S.H. sebagai calon wakil bupati.
“Harapan kami, warga persyarikatan memberikan izin kepada kami melanjutkan program-program Kabupaten Sleman. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan program -program kemasyarakatan,” ujar Kustini.
Ia juga mengatakan bahwa kerjasama antara Pemkab Sleman dengan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah berjalan cukup baik. Termasuk kerjasama dengan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta lewat program 300 beasiswa untuk para pelajar ber-KTP di Sleman, yang diharapkan mampu meningkatkan taraf Sumber Daya Manusia (SDM) dan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sleman.
Oleh karena itu, Kustini berharap kerja sama dengan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah semakin erat dan solid untuk memajukan masyarakat. “Sehingga, bisa mencetak generasi muda Sleman yang berilmu dan berakhlak. Semoga dengan bantuan dari Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, menggelorakan semangat kami untuk berbuat yang terbaik ke masyarakat,” harap Kustini.
Sementara itu, Ikhwan Ahada mewakili PWM DIY menyambut baik silaturahim bersama Bupati Sleman dan jajarannya serta mendoakan kemudahan dan kelancaran dalam segala urusan.
Meskipun bukan organisasi politik, Muhammadiyah terus mendukung kader-kader utamanya yang berdiaspora dalam dakwah di bidang politik. “Termasuk Bu Kustini yang merupakan bagian dari Aisyiyah, tentu kami mendoakan semoga langkahnya bersama koalisi dimudahkan dan diridhai oleh Allah,” ucap Ikhwan.
Menurutnya, dakwah Islam yang didukung dengan kekuasaan akan menjadi lebih mudah. Bahkan membuat dakwah yang dijalankan menjadi luas cakupannya dan menjangkau semua bidang. Itulah kenapa Muhammadiyah menggelorakan diaspora kader di wilayah publik, karena ada harapan mengemban amar ma'ruf nahi munkar dengan sungguh – sungguh dan sebenar – benarnya
Ikhwan juga mengatakan kalau warga Muhammadiyah sudah paham kalau persyarikatan sejak awal telah berdinamika dengan pengalaman yang matang terkait politik praktis, Makanya, warga persyarikatan harus memilih berdasarkan kriteria yang disampaikan Rasulullah SAW dan para ulama.
Di samping harus memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah, pemimpin harus bisa memperhatikan kepentingan rakyat. “Mudah-mudahan warga persyarikatan di Sleman akan menetapkan pilihan pemimpin di masa mendatang sesuai dengan kriteria dari Muhammadiyah dan masyarakat secara umum,” harap Ikhwan yang juga mengimbau kepada warga Muhammadiyah wajib untuk memilih dan tidak golput.
Sementara itu, dari PWA DIY menyampaikan beberapa hal penting kepada Bupati Sleman. Mulai dari penindakan terhadap beredarnya minuman keras secara terbuka di masyarakat, kemudian ketahanan keluarga yang solid dan pemberdayaan perempuan di Sleman.
Terkait dengan ketahanan keluarga, Widiastuti berujar hal ini menjadi kunci awal pembangunan masyarakat. “Keluarga adalah unit kecil yang strategis dan berdampak ke masyarakat. sehingga kalau pola asuh tidak pas akan berdampak pada kondisi masyarakat juga,” tuturnya.
Untuk pemberdayaan perempuan, PWA DIY berharap apa yang sudah dikerjakan bisa ditingkatkan dan bergandengan tangan dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Sleman serta cabang dan ranting.
“Di Sleman sendiri kegiatan (pemberdayaan-red) cukup aktif dan kami menyaksikan sendiri Bu Kustini menyediakan waktunya untuk beraktivitas bersama ‘Aisyiyah. Mudah – mudahan apa yang menjadi hajat bisa tercapai dan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” tandas Widiastuti. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow