PWM DIY: Kalender Hijriyah Global Tunggal Lompatan Besar Ijtihad Muhammadiyah
YOGYA – Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) secara resmi telah ditetapkan penerapannya saat Konsolidasi Nasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tanggal 27-28 Juli 2024. Dalam rangka menyampaikan hasil ini, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Kalender Hijriyah Global Tunggal, di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada Sabtu (3/8), diikuti segenap pimpinan dan anggota Majelis/Lembaga di lingkungan PWM DIY.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta, Ali Yusuf, menekankan pentingnya kalender bagi umat Islam. Dalam sejarahnya, Kalender Islam dibentuk pada masa Umar bin Khathab, 17 tahun setelah peristiwa hijrah.
“Zaman dulu orang kebingungan ketika bulannya ada tapi tahunnya belum ada. Ketika ada surat masuk tertanggal bulan Syaban, orang tidak tahu Syaban pada tahun apa,” jelas Ali.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum adanya Kalender Islam, penanda tahun menggunakan peristiwa tertentu, seperti Tahun Gajah. Dengan adanya kalender, penanggalan menjadi seragam dan memudahkan urusan kenegaraan serta kemasyarakatan dalam wilayah kekuasaan Islam.
Oleh karena itu, Muhammadiyah saat ini sedang mengupayakan pemberlakuan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Ali Yusuf menekankan bahwa KHGT adalah salah satu lompatan ijtihad yang penting untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam penanggalan yang sama.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta, M. Ikhwan Ahada, menyatakan bahwa Muhammadiyah telah banyak mengeluarkan ijtihad-ijtihad berkemajuan. Salah satu lompatan ijtihad tersebut adalah KHGT. “Energi kita mesti disiapkan. Ini salah satu upaya kita bisa pandai-pandai memanage energi kita. KHGT ini merupakan lompatan ijtihad yang mengesankan,” ucap Ikhwan.
Dengan adanya KHGT, diharapkan umat Islam dapat lebih terorganisir dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sosial. Kalender ini tidak hanya memudahkan penanggalan, tetapi juga mempererat persatuan umat Islam di seluruh dunia. Upaya ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam terus melakukan inovasi dan ijtihad untuk kemajuan umat Islam.
Ali Yusuf kemudian menjelaskan pentingnya kalender unifikatif dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Menurutnya, para ulama dahulu telah sepakat bahwa hanya ada satu matlak di dunia, yang sering disebut dengan ittihad al-mathali’. “Artinya, awal bulan Ramadan berlaku sama untuk seluruh tempat di bumi,” jelasnya. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow