Madrasah Muhammadiyah: Jangan Seperti Merek HP Tak Laku!
YOGYA – Perubahan zaman adalah sesuatu yang tak terelakkan dan manusia mesti beradaptasi agar tidak tertinggal. Hal ini juga berlaku untuk pendidikan dan Muhammadiyah sebagai pelaku juga perlu menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Pembinaan Madrasah Muhammadiyah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (16/1) bagian dari upaya untuk beradaptasi terhadap perubahan zaman.
"Bagaimana budaya sekolah harus bangun terus menerus, membangun kesadaran bahwa zaman berubah dan tidak disikapi dengan menghindar. Tetapi membuat strategi agar bisa jadi starting point untuk melejit dan dasar berpijak agar menjadi madrasah jam'iyah al hadharah," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah DIY, Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A
Ikhwan menekankan bahwa Madrasah Muhammadiyah harus mampu memberi solusi bukan tinggal sejarah. Sebab, kalau sejarah artinya nama ada tapi tidak memberi kontribusi.
Ia memaparkan 4 tantangan pendidikan yang dihadapi di masa depan. Pertama, orientasi kehidupan, dimana saat ini sukses diukur dari kepemilikan, berapa banyak tanah yang bisa dibeli atau materi yang dimiliki. Intinya, kehidupan saat ini serba material.
Kedua, perkara tak menentu. Contohnya petani saat ini mengalami kesusahan dalam bertani, karena tidak tahu musim hujan dan panas kapan datang. Begitu juga dengan pendidikan, ketidakpastian hidup sangat mempengaruhi pendidikan.
Ketiga, Kompleksitas. Ini dialami oleh DIY, yang menjadi provinsi dengan kompleksitas cukup besar. Pada tahun 2024, angka bunuh dirinya sangat tinggi dengan 52 kasus, sementara di sisi lain orang yang hidupnya paling bahagia itu di DIY, mengacu pada indeks kebahagiaannya pada 2021 sebesar 71,70 menurut data BPS.
Supaya mencegah kompleksitas itu, madrasah Muhammadiyah diharapkan menjadi tempat strategis memberikan penguatan antara indeks kebahagiaan dan ketahanan mental spiritual.
Keempat, ambiguitas. Orang-orang saat ini sering bingung saat menentukan keputusan. Jadinya, sering menetapkan keputusan yang pragmatis dan pertimbangan pendek untuk kepentingan sesaat. Padahal, pendidikan seharusnya untuk kepentingan jangka panjang.
Dari keempat tantangan ini, peningkatan kualitas lembaga madrasah Muhammadiyah ini tidak boleh sembarang jalan. Kalau sembarangan dan tidak bisa menyikapi perubahan, maka nasib madrasah Muhammadiyah akan seperti merek suatu ponsel atau handphone (HP) yang saat ini sudah tak laku dan tutup.
"Perubahan itu adalah keniscayaan. Kalau tidak mau berubah maka akan tergilas. Madrasah Muhammadiyah harus bisa bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang terbaik dan alternatif bagi masyarakat DIY," jelas Ikhwan.
Ditulis oleh: Dzikril Firmansyah
Artikel repost dari: https://news.mediamu.com/madrasah-muhammadiyah-jangan-seperti-merek-hp-tak-laku
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow